Sajak Cinta Untuk Sang Nabi
Muhammad Ihsan Zainuddin
Aku membuka lembar demi lembar sejarah
Tak terhitung jumlah lembar itu
Tapi kisah tentang Tuan-lah yang paling semerbak
Aku letih menatap huruf-huruf tua sejarah
Tapi ia sirna seketika kutatap keagungan Tuan
Tuan, engkau sungguh membuat kami rindu redam
Pesonamu menghunjam cinta tak terkira
Kini, dan hingga nanti
Aku akan berdiri di sini
Berbaris berjejal bersama kafilah para pecintamu
“Kupinta menyertaimu di surga,” ucap kami
Persis ucap Sang Al-Aslamy suatu ketika di hadapmu
Tapi maafkan kami, Tuan
Kami pecinta yang payah
Seringkali kami lemah tuk buktikan cinta itu
Hanya hunjamannya sudah tak terkirakan
Kerinduannya adalah kobar nyala api
Terlalu panas hingga membakar jiwa
Bakarannya begitu nikmat, hingga kami terbuai
Tuan, kelak jika kita berjumpa
Pintakan syafaat untuk pecinta yang letih ini
Ajak kami melihat Wajah Rabb yang utusmu dengan cinta.
Cipinang Muara, 27 Maret 2006
Sajak Cinta untuk Sang Nabi 2
Namamu adalah Muhammad. Sungguh manis
Setiap hurufnya bak penaka-penaka mungil
Menyatu membentuk cahaya
Tembok-tembok dunia pun tak kuasa
Selain menyambutnya, biarkannya mengisi relung-relungnya
Namamu adalah Muhammad. Sungguh manis
Setiap hurufnya adalah mutiara
Angin keji dari timur dan barat tak jua kuasa
Melainkan mutiara itu semakin manis saja
Bukankah Muhammad adalah namamu?
Duh, sungguh manis untaian huruf itu, Tuan...
Cipinang Muara, 15 Mei 2006
Komentar